Senin, 22 Juni 2009

Tahun Imam (19 juni 2009 s/d 19 juni 2010)

Yang terkasih Para Imam, Tahun Imam, yang telah diumumkan oleh Paus Benediktus XVI adalah untuk merayakan peringatan 150 tahun kematian Pastor yang saleh dari Ars, St.Yohanes Maria Vianney, telah semakin dekat. Perayaan pembukaan Tahun Imam ini akan diselenggarakan dan dipimpin oleh Bapa Suci pada 19 Juni yang akan datang, bertepatan dengan Pesta Hati Kudus Yesus dan Hari Doa Sedunia demi Kesucian Hidup Para Imam. Pengumuman Tahun Imam ini telah mendapat sambutan yang hangat, khususnya dari para Imam sendiri. Setiap Imam ingin menjalani hidup mereka dengan penuh komitmen, ketulusan dan semangat sehingga tahun itu pantas dirayakan di seluruh dunia - di Keuskupan, paroki-paroki dan setiap komunitas lokal - di mana semua umat Katolik dapat berpartisipasi dengan penuh kegembiraan. Umat sangat mencintai para imamnya dan ingin melihat mereka bahagia, hidup suci dan penuh kegembiraan dalam karya pelayanan mereka setiap hari. Tahun khusus bagi para Imam ini amat penting dan bermanfaat karena ini menjadi kesempatan di mana Gereja berbicara kepada para Imam, secara khusus, dan juga kepada semua umat beriman serta masyarakat luas melalui media masa bahwa Gereja berbangga dengan para Imamnya, mencintai mereka, menghormati mereka, mengagumi cara hidup mereka dan bahwa Gereja mengakui dengan penuh syukur karya pastoral dan kesaksian hidup para Imamnya. Sungguh, para Imam memiliki arti penting bukan hanya karena apa yang mereka kerjakan tetapi juga karena keberadaan mereka. Dengan perasan sedih harus diakui bahwa pada masa ini beberapa Imam terlibat dalam kasus-kasus yang tidak sepantasnya. Adalah penting untuk melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus semacam itu, melakukan proses hukum dan memberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahan mereka. Akan tetapi, haruslah tetap diingat bahwa kasus-kasus ini terjadi pada segelintir kecil saja dari para Imam. Sebagian besar para Imam adalah orang-orang yang memiliki integritas pribadi, yang mengabdikan hidup mereka pada pelayanan suci, manusia pendoa dan semangat kasih pastoral, yang mencurahkan seluruh diri mereka untuk menjalani tugas panggilan dan misi mereka, sering kali dengan penuh pengorbanan diri, tetapi selalu atas dasar cinta sejati kepada Yesus Kristus, Gereja dan umat, dalam solidaritas dengan orang miskin dan menderita. Dengan alasan itulah, Gereja merasa bangga dengan para Imamnya di mana pun mereka berada.

Semoga Tahun Imam ini merupakan kesempatan untuk memberikan penghargaan yang mendalam terhadap panggilan hidup imamat, teologi imamat Katolik, dan terhadap arti penting panggilan dan misi para imam dalam Gereja dan masyarakat. Penghargaan ini akan menuntut banyak waktu untuk melakukan kajian dan studi, rekoleksi, latihan-latihan spiritual yang merefleksikan tentang keimamam, konferensi dan seminar-seminar teologis di fakultas-fakultas gerejani, riset ilmiah serta publikasinya. Bapa Suci, yang mengumumkan Tahun Imam ini dalam sambutannya pada 16 Maret 2009, di hadapan Kongregasi Klerus selama Sidang Umum, mengatakan bahwa tahun khusus ini dimaksudkan untuk "mendorong para imam dalam menggapai kesempurnaan rohani, sebagai landasaran keberhasilan pelayanan mereka." Dengan alasan inilah, perlu diadakan waktu khusus selama setahun untuk berdoa yang dilakukan oleh para imam sendiri, bersama para imam dan bagi para Imam, waktu setahun untuk pembaruan spiritualitas keimaman dan spiritualitas setiap Imam. Perayaan Ekaristi, dalam perspektif ini, merupakan jantung dari spiritualitas keimaman. Adorasi Ekaristi demi kesucian hidup para Imam dan keibuan rohani para biarawati, hidup bakti dan wanita awam kepada para Imam, seperti sudah diusulkan beberapa waktu yang lalu oleh Kongregasi Klerus, dapat dikembangkan lebih lanjut dan akan menghasilkan buah kekudusan. Semoga pada tahun ini, keadaan nyata dan kebutuhan material para imam diperhatikan , karena para Imam, kadang-kadang,hidup dalam situasi yang sangat miskin dan sulit. Semoga perayaan Tahun Imam ini, menjadi kesempatan bagi para biarawan-biarawati dan masyarakat umum,mengajakumat - komunitas Katolik lokal - untuk berdoa, merenungkan, dan secara sepantasnya menghormati para imamnya.. Dalam komunitas gerejani, suatu perayaan merupakan peristiwa yang sangat menyentuh hati yang mengungkapkan dan memberikan kegembiraan Kristiani, suatu kegembiraan yang lahir dari keyakinan bahwa Allah mencintai kita dan merayakan bersama kita. Semoga tahun ini menjadi kesempatan untuk mengembangkan persekutuan dan persaudaraan di antara para Imam dan umat yang dipercayakan kepada penggembalaan mereka.

Banyak hal dan prakarsa lain dapat dilakukan untuk memperkaya perayaan Tahun Imam ini, tetapi di sini diharapkan bahwa Gereja-gereja lokal melakukannya dengan cara-cara yang menarik dan khas menurut cara mereka sendiri. Karena itu, sejak awal diharapkan bahwa setiap Keuskupan dan paroki serta komunitas lokal menyiapkan suatu rencana kerja yang efektif untuk perayaan tahun khusus ini. Jelas, sangatlah penting untuk memulai Tahun ini dengan satu kegiatan yang menghargai para Imam.Gereja-gereja lokal diajak pada 19 Juni nanti, pada hari yang sama ketika Bapa Suci membuka perayaan Tahun Imam di Roma, untuk turut serta juga mengawali Tahun khusus ini, dengan perayaan liturgi khusus. Semoga juga ada orang yang bisa datang ke Roma untuk mengikuti perayaan pembukaan Tahun khusus ini, untuk menyatakan partisipasi mereka dalam peristiwa yang berbahagia ini. Allah senantiasa memberkati upaya ini dengan cinta yang besar; dan Santa Perawan Maria, Ratu Para Imam, berdoa buat Saudara sekalian, Para Imam yang terkasih. Claudio Cardinal HummesUskup Agung Emeritus Sao PaoloPrefek Kongregasi Klerus

(diambil dari http://www.mirifica.net/

Doa Bagi Para Imam:

Pujian dan syukur kami haturkan atas karunia yang engkau berikan pada umat lewat kehadiran para imam yang telah Kau panggil dan Kau pilih khusus untuk menjadi gembala kami. Kami mohon lindungilah mereka semua dari segala marabahaya jabatannya yang kudus, bila ada yang mengalami pergulatan dipersimpangan jalan bantu mereka untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi dirinya namun tidak menjauh dariMu, bila suatu saat ada yang pergi meninggalkanMu jangan tinggalkan mereka namun senantiasa Engkau berkati agar memperoleh kekuatan dalam menjalani hidup yang baru karena mereka adalah tetap anakMu. Bantulah keluarga mereka dalam perjuangan hidup sehari-hari agar hal itu tidak menambah pergulatan baru.

Bunda Maria, mereka adalah milikmu, maka mohonkan lah pengudusan bagi mereka agar layak menjadi milikmu, mohonkan senantiasa berkat khusus agar tetap kuat dan setia. Karena mereka juga masih manusia biasa.

Salam Maria...

Bapa Kami...

Kemuliaan ...

Amin.